PERBANDINGAN GELOMBANG BUNYI
PERBANDINGAN
GELOMBANG BUNYI
PADA
GELAS YANG DIISI AIR
Dini Yuliani, Fina, Mohamad Jauhari Fauzi, Rizki Fauzi, Sandra aprilian, Dr. Nana M.pd
Jurusan D-IV Keperawatan dan Profesi
Ners, Fakultas Keperawatan,
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Jln. Cilolohan
No 35 Kahiripan Tawang Tasikmalaya
Corresponding author : nana@unsil.ac.id
Abstract
Sound waves which are
longitudinal waves occur propagate through a certain medium by producing a
sound that can be heard due to a vibration so as to realize a sound method.
According to the Big Indonesian Dictionary, sound is something that is heard or
heard by hearing instruments (Kustaman, 2018). Sound sources are all objects
that vibrate and produce sound that propagates through a medium or an
intermediate substance on the condition that: There is a vibrating sound source1
There is an intermediate substance (medium)2
Keywords :
Sound wave, sound, sound source
Abstrak
Gelombang bunyi yang merupakan gelombang
longitudinal terjadi merambat melewati suatu media tertentu dengan menghasilkan
bunyi yang dapat didengar karena adanya suatu getaran sehingga mewujudkan suatu
metode bunyi. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, bunyi yaitu sesuatu yang terdengar atau didengar olat alat
pendengaran (Kustaman, 2018). Sumber bunyi adalah semua benda yang bergetar dan
menghasilkan suara merambat melalui medium atau zat perantara dengan syarat
terjadiny : Ada sumber bunyi yang bergetar, Ada zat perantara (medium).
Kata
Kunci : Gelombang bunyi, bunyi, sumber bunyi
A. PENDAHULUAN
Bunyi merupakan getaran yang menimbulkan gelombang
longitudinal yang didengar. Setiap bunyi memiliki karakteristik tertentu,
dipandang dari frekuensi, amplitudo, cepat rambat, waktu dengung, dan lain
lain. Setiap sel dalam tubuh setiap orang, batu dan pohon juga memiliki
frekuensi resonansi natural yang idealnya serasi dengan segala kesatuannya.
Setiap bunyi,mulai dari yang lembut seperti nada-nada musik yang murni hingga
dengan nada kasar seperti tembakan pistol, mengelurakan gelombang energi
(Trever, 2014). Bunyi dapat dikategoriakan kedalam bentuk tipe bunyi positif
dan tipe bunyi negatif yang dapat memberi pengaruh makhluk hidup.
Gelombang secara umum adalah sesuatu yang muncul
karena adanya kejadian yang mengganggu ketenangan. Misalnya seperti batu yang
dicelupkan ke air yang tenang di gelas. Batu tersebut menghasilkan sebuah
gangguan sehingga menghasilkan gelombang air yang merambat menjauhi sumber
gangguannya hingga menyentuh dinding gelas. Jadi, pada dasarnya gelombang
adalah gangguan yang merambatkan energi melalui sebuah medium.
Pada gelombang juga memiliki hubungan dengan resonansi.
Resonansi adalah ikut bergetarnya molekul udara dalam kolom udara akibat
getaran benda lain apabila frekuensi dari benda tersebut sama. Suatu benda,
misalnya gelas, mengeluarkan nada jika diketuk sebab ia memiliki frekuensi
getaran alami sendiri. Jika kita menyanyikan nada music berfrekuensi sama
dengan suatu benda, benda itu akan bergetar. Peristiwa itu dinamakan resonansi.
Sehingga dapat disimpulkan pula bahwa bunyi termasuk
ke dalam gelombang. Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal yang merambat
searah dengan arah getaran. Gelombang bunyi merambat dengan cara merapatkan dan
merenggangkan udara atau medium disekitarnya.
B. BAHAN DAN METODE
Dalam praktikum sederhana ini, digunakan gelas kaca yang
diisi aiar dengan volume yang berbeda-beda untuk membuktikan dan membedakan
suara yang dihasilkan dari ketukan sendok. Berikut rinciannya
1.
Amati dan dengarkan suara yang dihasilkan dari ketukan
sendok dengan gelas yang belum terisi air.
2.
Isi gelas sebanyak ¼ volume gelas, lalu ketuk menggunakan
sendok dan amati perbedaan bunyi yang dihasilkan.
3.
Isi gelas sebanyak 1/3 volume gelas, setelah itu ketuk
menggunakan sendok lalu amati dan bandingkan perbedaan bunyi yang dihasilkan.
4.
Isilah gelas sebanyak ½ volume gelas, ketuklah menggunkan
sendok dan bandingkan suara yang dihasilkan.
5.
Isi penuhlah air pada gelas dan ketuk menggunakan sendok.
Amati perbedaan bunyi yang dihasilkan.
C. HASIL
Dari
hasil percobaan didapatkan :
1.
Bunyi yang dihasilkan sangat nyaring
2.
Bunyi yang dihasilkan tidak senyaring percobaaan pertama
3.
Bunyi tidak senyaring pada percobaan kedua
4.
Bunyi yang dihaslkan tidak begitu nyaring dibandingkan
percobaan ketiga
5.
Bunyi tidak senyaring yang dihasilkan pada percobaan
sebelumnya.
Didapatkan
pada percobaan satu bunyi sangat nyaring karena pada gelas terisi oleh udara.
Sehingga medium yang digunakan bunyi untuk merambat adalah udara, dan tidak ada
hambatan yang terjadi untuk membentuk gelombang bunyi tersebut. Frekuensi yang
dihasilkannya pun tinggi. Pada percobaan ke-dua gelas yang diisi ¼ air
menghasilkan suara yang tidak senyaring percobaan pertama karena ada sebagian
ruang pada gelas yang terisi oleh aira dan sebgaian yang terisi oleh udara. Hal
ini menyebabkan frekuensi yang dihasilkan tidak begitu jauh dengan percobaan
petama. Pada percobaan ketiga suara yang dihasilkan tidak senyaring pada
percobaan kedua hal ini menyebabkan gelombang dan rambatan bunyi terhambat oleh
air yang diisi 1/3 dari volume gelas. Pada percobaan ke-empat dimana gelas
diisi ½ volume gelas dihasilkan suara dan frekuensi yang lebih rendah
dibandingkan pada percobaan sebelumnya. Karena masih ada ½ bagian gelas yang
terisi oleh udara dan ½ bagian yang terisi oleh air. Pada percobaan terakhir
yaitu gelas yang diisi penuh dengan air menghasilkan gelombang dan suara yang
kalah nyaring dengan keempat percobaan sebelumnya. Karena hal ini bagian gelas
yang terisi udara tidak ada dan aiar yang mengisi gelas menghambat getaran dan
frekuensi susra yang dihasilkan.
D. PEMBAHASAN
Bunyi memerlukan medium agar dapat
merambat dan bisa terdengar. Udara merupakan medium yang paling umum digunakan.
Seperti saat berbicara dengan teman. Suara yang keluar itu awalnya dari pita
suara yang menggetarkan udara di sekitarnya.
Lalu, getaran tersebut merambat
hingga akhirnya diterima oleh telinga teman sebagai lawan bicara dan akhirnya
teman bisa
menangkap bunyi atau suara yang kamu keluarkan.
Tapi, bukan berarti udara hanyalah
satu-satunya medium yang bisa menghantarkan suara. Benda padat dan cair pun
dapat menjadi medium. Semakin rapat medium semakin cepat pula bunyi dapat
merambat.
Seperti pada percoabaan ini menggunakan medium cair dan
udara. Ternyata yang dihasilkan akan berbeda-beda. Dan memilki intensitas dan
frekuensi yang berbeda pula.
Bunyi
tersebut bisa terdengar berbeda
karena adanya nada. Nada adalah bunyi teratur yang memiliki satu frekuensi.
Tinggi rendahnya nada tergantung pada besar kecilnya frekuensi bunyi. Jadi,
semakin sering udara digetarkan, semakin tinggi frekuensi gelombang bunyinya,
dan semakin tinggi nadanya.
Pada umumnya manusia dapat
mendengarkan dan menghasilkan bunyi di rentang frekuensi audiosonik yaitu
20-20000 Hz. Gajah dan hiu merupakan contoh hewan-hewan yang bisa mendengar
suara di bawah frekuensi 20 Hz yang disebut dengan infrasonik. Lalu frekuensi
di atas 20000 Hz disebut dengan ultrasonik. Frekuensi ultrasonik bisa didengar
oleh hewan seperti kelelawar dan lumba-lumba. Bahkan beberapa spesies kelelawar
menggunakan bunyi di frekuensi ultrasonik untuk melihat di daerah yang gelap.
E. KESIMPULAN
Bunyi
merupakan gelombang longitudinal yang merambat melewati suatu media tertentu
dengan menghasilkan bunyi yang dapat didengar karena adanya suatu getaran
sehingga mewujudkan suatu metode bunyi. Dalam ilmu fisika sendiri bunyi yaitu
sebuah gelombang longitudinal yang merambat melewati suatu medium tertentu,
bunyi terjadi karena adanya suatu getaran sehingga mewujudkan suatu metode
bunyi yang membuat bunyi tersebut dapat didengar oleh indra pendengaran anusia.
Berdasarkan
hasil dari praktikum dapat diketahui saat gelas yang tidak terisi air dan
diketuk akan menghasilkan bunyi yang keras dan bising, hal itu terjadi karena
volume udara yang ada pada gelas kosong lebih besar sehingga dapat menghasilkan bunyi yang keras
dan bising. Sedangkan pada saat gelas terisi 1/4, 1/3, 1/2, dan penuh oleh air bunyi
yang dihasilkan saat di ketuk ternyata menjadi lebih pelan seiring semakin
banyaknya air yg dimasukan, hal ini terjadi karena volume udara yang semakin
kecil karena terisi oleh air sehingga getaran frekuensinya menjadi kecil dan
bunyi yang di hasilkan semakin pelan.
F. DAFTAR PUSTAKA
Anamus07. (06 august 2014). LAPORAN
RESONANSI DAN INTENSITAS BUNYI . LAPORAN RESONANSI DAN INTENSITAS BUNYI ,
9.
Rizki, A. (2020, Febuari 20). Fisika –
Gelombang Bunyi. Retrieved from pahamify.com:
https://pahamify.com/blog/artikel/fisika-gelombang-bunyi/
Komentar
Posting Komentar